Kolaborasi Bentengi Pesisir, MAN 1 Kepulauan Meranti Gelar Penanaman 1.600 Bibit Mangrove Bersama Polres dan LAMR Wujud Nyata Cinta Lingkungan

Selatpanjang (Mansakti) – Dalam semangat menjaga kelestarian lingkungan pesisir, MAN 1 Kepulauan Meranti menggelar kegiatan penanaman 1.600 bibit mangrove di Desa Sesap, Selasa (14/10/2025). Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara MAN 1 Kepulauan Meranti, Polres Kepulauan Meranti, dan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kepulauan Meranti, sebagai bagian dari implementasi Project Based Learning (PBL) Kurikulum Merdeka yang berbasis cinta lingkungan.

Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh siswa kelas XI dan XII, serta dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah dan tokoh masyarakat, di antaranya Kapolres Kepulauan Meranti, Kepala Kantor Kemenag, Ketua LAMR,, Camat Tebing Tinggi, Kepala Desa Sesap, Kepala Desa Banglas, Pengawas Madrasah, Aktivis Lingkungan, serta tenaga pendidik dan kependidikan serta siswa kelas XI, XII MAN 1 Kepulauan Meranti.

Drs. H.Sulman selaku kepala kantor Kemenag Kepulauan Meranti menyampaikan apresiasi kepada MAN 1 Kepulauan Meranti yang telah berkolaborasi dengan Polres dan LAMR dalam program lestarikan lingkungan yang juga sejalan dengan program dari Kementerian Agama RI terkait ekotiologi.

Sejalan dengan itu dalam sambutannya Ketua DPH LAMR Kepulauan Meranti, Aprizal Cik, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif tersebut. Ia menegaskan bahwa kegiatan penanaman mangrove ini merupakan langkah positif dalam memelihara wilayah adat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan di Kepulauan Meranti.

Sementara itu, Kepala MAN 1 Kepulauan Meranti, Hj. Nuryaningsih, S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pelaksanaan Project Based Learning Kurikulum Merdeka yang menanamkan nilai karakter cinta lingkungan dan tanggung jawab sosial kepada para siswa.

Dari pihak kepolisian, Wakapolres Kepulauan Meranti, Kompol Maitertika, S.H., M.H., menyampaikan bahwa kegiatan penanaman mangrove ini menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga alam.

“Yang terpenting bukan hanya gerakan peduli lingkungan, tetapi juga kolaborasi dan kerja sama semua pihak agar kelestarian ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa tidak hanya memahami teori pelestarian lingkungan, tetapi juga turut berperan aktif dalam menjaga keberlangsungan ekosistem pesisir yang menjadi benteng alami daerah.

Kegiatan penanaman mangrove ini sekaligus menjadi simbol sinergi antara pendidikan, aparat penegak hukum, lembaga adat, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan lingkungan Meranti yang hijau, lestari, dan berkelanjutan. (Ian)

Share to :